Prilaku manipulative

Perilaku manipulatif terjadi ketika seseorang menggunakan perilaku yang bersifat mengendalikan dan merugikan untuk menghindari tanggung jawab, menyembunyikan kesalahan yang telah diperbuatnya, atau menimbulkan keraguan dan kebingungan. Taktik manipulasi, seperti berbohong, menyalahkan, mengkritik, dan mempermalukan, dapat merusak kesejahteraan psikologis seseorang.

Menyalahkan orang lain adalah cara untuk menghindari tanggung jawab atas perkataan dan tindakan seseorang. Seorang manipulator mungkin menyalahkan pihak lain agar tidak fokus pada dirinya sendiri. Hal ini dapat menimbulkan anggapan bahwa orang yang disalahkan itulah yang bersalah.

Humor yang manipulatif dan kejam cenderung menyakitkan karena didasarkan pada komentar-komentar yang bermusuhan dan lelucon sarkastik. Komentar dan “godaan” dimaksudkan untuk membuat si manipulator merasa superior. Gaya humor agresif dan tindakan bullying dibelakang yang bersangkutan, bertujuan agar orang tersebut di anggap jahat, di isolasi dari pergaulan komunitas, dan lain sebagainya.

Untuk membuat dirinya lebih unggul, seorang manipulator mungkin menemukan cara untuk mengeluarkan seseorang dari zona nyaman atau lingkungan yang mereka kenal, sehingga merugikan orang lain. Berada di lingkungan asing dan meminta seseorang melakukan kendali dapat menimbulkan disorientasi. Semua ini dilakukan agar menimbulkan perasaan cemas, takut, dan tidak berdaya.

Setiap orang bertanggung jawab atas perilaku dan keputusannya. Orang yang menggunakan taktik manipulatif mungkin saja mengubah perilakunya, demi keuntungan pribadi dan keluarganya, atau seperti yang disampaikan diatas, untuk menghindari anggota komunitas mengatahui kesalahan managerial yang dilakukannya.

Beberapa cara untuk menghentikan manipulasi emosional yang ada dalam diri kita. mungkin termasuk:

1- Mengenali dan mengidentifikasi perilaku berbahaya

  1. Menerima tanggung jawab atas tindakan dan kontribusi
  2. Mempelajari cara yang lebih sehat dan efektif untuk mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan

Mungkin sulit untuk mengidentifikasi perilaku mengendalikan dan manipulatif. Meskipun kita tidak dapat mencegah perilaku tersebu, karena kita tidak bertanggung jawab atas perilaku tersebu, Kita dapat menjaga diri sendiri untuk mengurangi dampaknya.

Meskipun kita mungkin merasa empati terhadap orang yang berkarakter manipulative, penting untuk mengetahui bahwa tindakan seperti berdebat, mengkritik, mengancam, menyalahkan diri sendiri, dan menenangkan si manipulator hanya akan memberdayakan dan melanggengkan perilakunya. Selain itu, perilaku ini dapat memicu kemarahan dan memperparah situasi, sehingga setiap permasalahan yang melanda semakin semrawut.

Sebelum menyampaikan kekhawatiran kepada seorang manipulator, penting untuk memastikan orang tersebut merasa aman dan mampu melakukannya. Secara pribadi dengan maksud positive, saya selalu mengingatkan agar tidak melakukan ini dan itu, tidak berbicara berlebihan, tetapi selalu ditolak, apalagi saat banyak orang dalam satu ruangan.