APAKAH SEORANG PEMIMPIN BISA MEMBUAT KESALAHAN?

Datuk MYR Agung Sidayu, Pembina Yayasan Pesantren Indonesia

Kepemimpinan adalah tanggung jawab yang menantang dan seringkali menakutkan. Bahkan pemimpin yang paling berpengalaman pun dapat membuat kesalahan dari waktu ke waktu. Namun, bukan kesalahan itu sendiri yang mendefinisikan seorang pemimpin tetapi bagaimana mereka menangani dan belajar dari kesalahan itu sendiri.

Di akhir pekan ini , kita akan mengeksplorasi apa yang harus dilakukan ketika kita membuat kesalahan dan bagaimana tindakan ini dapat membentuk pertumbuhan dan keberhasilan organisasi.

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الإِمَامُ رَاعٍومسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فيِ أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَاعِيَّتِةِ،وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فيِ بَيْتِ زَوْجِهَا و مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فيِ مَالِ سَيِّدِهِ وَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، قَالَ: وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ --قَالَ: وَالرَّجُلُ رَاعٍ فيِ مَالِ أَبِيهِ ومَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه --وَكُلُّكُمْ رَاعٍ ومَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه (متفق عليه)

" RasulullaH SAW bersabda : Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya."

Sebagai manusia kita semua pernah membuat kesalahan, termasuk para pemimpin yang jika mereka membuat kesalahan akan berujung pada merosotnya peringkat kepercayaan Organisasi yang dipimpinnya. Kesalahan pimpinan karena berbagai sebab, termasuk didalamnya tidak memberikan umpan balik yang baik, terlalu "lepas tangan," tidak mendelegasikan tugas tugasnya secara efektif, dan salah memahami peran team worknya dengan baik, walau demikian saat kita membuat kesalahan bisa menjadi kesempatan belajar.

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap manusia memiliki kesalahan. Orang bersalah yang paling baik adalah orang yang bertaubat

Tetapi ukuran sebenarnya dari seorang pemimpin bukanlah bagaimana mereka bertindak ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik, tetapi bagaimana mereka bertindak ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik, atau terjadi muskilah. Ketika terjadi persoalan yang melibatkan dirinya secara pribadi, maka problem solving awal adalah keberanian untuk mengakui ketidak tahuan akan apa yang harus dilakukan. Butuh keberanian untuk mengakui bahwa pemimpin tidak selalu benar. Jika kesadaran awal dan sangat mendasar ini ada pada pemimpin sebuah organisasi, maka semua muskilah dengan mudah bisa diselesaikan.

Bahwa namun demikian banyak Pemimpin sering menyalahkan salah satu team work mereka ketika menganggap tidak memberikan memberikan problem solving solution dengan cepat, seiring dengan keinginannya, seiring dengan ketidak sabaran atau ajalahnya. Karena karakter negative ini, team work bahkan komunitas saling menunjuk satu sama lain dan tenggelam pada suasana kebatinan yang menyedihkan. Hal ini karena kebiasaan pemimpin melempar kesalahan kepada team work, ketika implementasi managerial mengalami masalah.

Beberapa pemimpin suka menyalahkan orang lain atas apa yang mereka alami, sebagai 'peristiwa yang tidak terduga'. Sementara muskilah terjadi berkali kali karena kebiasaan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pemimpin.

Pemimpin yang tidak efektif dapat melakukan kesalahan yang cukup besar disadari atau tidak, dan berdampak negatif pada produktivitas hingga menimbulkan tingkat ketidak sabaran team work dan berakibat keluarnya mereka dari kebersamaan yang selama berpuluh tahun terjalin (yang kemudian disebutlah mereka dengan sebutan Kaslan atau Mutakassil) , walau sebenarnya hal ini terjadi bukan karena ketidak samaan visi, tetapi karena kurangnya keterlibatan, kepercayaan, dan dukungan. Kinerja yang buruk, dan secara umum akibat dari kepemimpinan yang lebih menonjolkan keakuan (Ananiah) daripada kebersamaan (Nahniah).

Apa yang harus dilakukan.

Dari berbagai uraian tersebut diatas, kesimpulan yang perlu di hayati dan di implementasikan adalah :

  • Langkah pertama dan paling penting bagi seorang pemimpin ketika mereka membuat kesalahan adalah mengakuinya. Menyangkal atau mengabaikan kesalahan dapat merusak kepercayaan dan kredibilitas.
  • Sangat penting untuk menunjukkan kerendahan hati dengan mengakui kesalahannya. Dengan melakukan itu, para pemimpin memberikan contoh positif bagi tim mereka, membina budaya yang terbuka dan jujur.
  • Ketika para pemimpin membuat kesalahan, mereka harus menawarkan permintaan maaf yang tulus dan tulus kepada mereka yang terkena dampak. Ini menunjukkan empati dan kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan team work. Permintaan maaf yang disampaikan dengan baik dapat membantu membangun kembali kepercayaan. Kesalahan bisa menjadi pengalaman belajar yang berharga.
  • Kepemimpinan membutuhkan akuntabilitas. Seorang pemimpin sejati bertanggung jawab penuh atas tindakan mereka, terutama ketika tindakan itu menghasilkan kesalahan. Mereka tidak mengalihkan kesalahan ke orang lain atau membuat alasan. Sebaliknya, mereka menerima peran mereka dalam kesalahan, menunjukkan komitmen terhadap perilaku etis.
  • Para pemimpin harus mengambil langkah proaktif untuk memperbaiki kesalahan dan mencegahnya terjadi lagi. Ini mungkin melibatkan pembuatan rencana tindakan ( Implementation planning), menetapkan tujuan yang jelas, dan mengalokasikan sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut. Rencananya harus dikomunikasikan kepada tim, sehingga semua orang selaras dalam bergerak maju.
  • Seorang pemimpin yang bijaksana menyadari bahwa mereka tidak harus menyelesaikan setiap masalah sendirian ( Mandor gaplok) . Mereka harus melibatkan tim mereka dalam menemukan solusi. Anggota tim sering memiliki wawasan dan perspektif berharga yang dapat berkontribusi untuk menyelesaikan kesalahan dan mencegah terulangnya.Setelah rencana aksi diterapkan, para pemimpin harus menindaklanjutinya.
  • Menerapkan perubahan yang diperlukan menunjukkan komitmen untuk perbaikan dan pertumbuhan. Itu juga menunjukkan bahwa pemimpin bersedia menebus kesalahan mereka.Kesalahan, ketika ditangani dengan benar, dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan pribadi dan organisasi.

Kesimpulan.

Pemimpin harus mendorong tim mereka untuk menyadari bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran vagi semua, team work iru sendiri bahkan sang Pemimpin. Mereka bahkan dapat merayakan kesalahan yang mengarah pada perubahan positif.

Dalam dunia kepemimpinan, membuat kesalahan tidak bisa dihindari. Namun, bukan kesalahan itu sendiri yang mendefinisikan seorang pemimpin tetapi bagaimana mereka mengatasinya. Dengan mengakui, mengambil tanggung jawab, meminta maaf, belajar, dan menerapkan perubahan, para pemimpin dapat mengubah kesalahan menjadi peluang berharga untuk pertumbuhan Organisasi.

Tindakan ini tidak hanya membantu memulihkan kepercayaan dan kredibilitas Organisasi ditengah masyarakat luas dan anggpta komunitas, tetapi juga berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang pemimpin, tim mereka, dan organisasi mereka.

Pada akhirnya, seorang pemimpin yang hebat bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan tetapi orang yang belajar dan tumbuh dari setiap kesalahan langkah yang dilakukannya, dan tidak berkutat dari kesalahan ke kesalahan yang sama akibat dari anggapan bahwa seorang pemimpin tidak pernah berbuat salah.

See you next week with the next discussion topic.

نراكم الأسبوع المقبل مع موضوع المناقشة التالي