"Dibutuhkan sedikit kesadaran diri untuk menyadari kebenaran kita sendiri, dan dibutuhkan kemauan serta kedewasaan untuk melepaskannya atau setidaknya melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda"
Menghilangkan sikap merasa benar sendiri tidak berarti melemahkan opini kita, mengurangi semangat kita, atau mempengaruhi kewibawaan kita. Percaya sepenuhnya pada pendapat kita, serta pada nilai-nilai dan keyakinan kita tentang kehidupan, pekerjaan, dan segala hal lainnya, adalah hal yang penting. Namun, memahami perbedaan antara keyakinan dan sikap merasa benar sendiri sangatlah penting bagi kita terutama para pemimpin.
Ketika kita mempunyai keyakinan terhadap suatu hal, kita meyakini hal tersebut benar dan kita bersedia untuk mengutarakannya, mempertahankan posisi kita, atau terlibat dalam dialog atau debat yang sehat mengenai hal tersebut.
Berkomunikasi dengan keyakinan sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan orang-orang di sekitar kita, dan untuk melakukan diskusi dan debat yang sehat dalam tim kita. Mampu mendiskusikan berbagai hal dengan cara ini adalah salah satu manfaat terpenting dari keamanan psikologis. Keamanan psikologis pada dasarnya adalah kepercayaan kelompok, dan penting bagi tim mana pun yang ingin memiliki budaya yang kuat dan tampil di level tinggi.

Ketika kita beralih ke sikap merasa benar sendiri, kita tidak lagi tertarik mendengarkan apa yang orang lain katakan jika mereka tidak sependapat dengan kita atau mempunyai sudut pandang berbeda. Kita yang benar dan siapa pun serta semua orang yang tidak memandang kita, lalu kita anggap sebagai pihak yang salah. Hal ini sering kali menghentikan diskusi dan dapat menciptakan dinamika intens “Kita vs. Mereka” yang berdampak negatif pada semua orang yang terlibat, dan tidak memungkinkan adanya keaslian atau keamanan psikologis yang sebenarnya.
Sikap merasa benar sendiri memisahkan kita dari mereka yang tidak berpikir seperti kita atau mempunyai gagasan, opini, atau kepercayaan yang sama. Di dalam sebuah organisasi, hal ini menyebabkan terputusnya hubungan, konflik yang tidak terselesaikan, dan perpecahan dalam tim dan organisasi, terutama saat Organisasi dan pimpinannya mengalami permasalahan serius, sehingga mempersulit pengambilan keputusan, kolaborasi, dan penyelesaian masalah dengan cara yang aman dan efektif secara psikologis.
Respons manusiawi terhadap sikap merasa benar sendiri adalah sikap defensif, itulah sebabnya ketika kita merasa benar sendiri, hampir mustahil untuk bisa mendengarkan orang lain dan memengaruhi orang lain secara utuh.
Jika kita ingin terhubung dengan orang-orang di sekitar kita secara nyata, dan menciptakan lingkungan yang autentik, saling percaya, berkolaborasi, dan, khususnya, keamanan psikologis, kita harus bersedia mengenali, memiliki, dan menghilangkan sikap merasa benar sendiri. Keyakinan itu sehat dan penting.
Sikap merasa benar sendiri itu merusak tatanan dan kepercayaan, yang pada akhirnya memudahkan kompetitor untuk merusak Organisasi.
Semoga bermanfaat